Sunday, October 14, 2018

Begini Reaksi Presiden Bank Dunia Ketika Diberitahu Luhut Bahwa Mobil yang Dinaikinya adalah Taksi

Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 Luhut Binsar Panjaitan menyebut realisasi biaya untuk penyelenggaraan acara tersebut bisa di bawah Rp 500 miliar.

Salah satu yang membuat hal itu jadi mungkin karena pemerintah Indonesia selaku tuan rumah mengaturnya seefisien mungkin, dan untuk beberapa hal seperti kendaraan tidak beli yang baru.

"(Realisasi) mungkin di bawah Rp 500 miliar. Kami enggak ada beli barang baru, hampir enggak ada."

"Mobil Mercedez 400 unit itu yang sedan untuk head of delegation itu kami sewa. Mercedez tahun 2013 dan tahun 2015," kata Luhut melalui konferensi pers di Bali Collection, Sabtu (13/10/2018).

Sampai hari terakhir gelaran, diperkirakan pagu yang terpakai sekitar Rp 566 miliar.

Namun memang belum ada angka pasti dan yang telah diaudit.

Biaya dari Indonesia sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan digunakan antara lain untuk menyiapkan ruang-ruang rapat di lokasi acara, menyewa kendaraan bagi pimpinan delegasi masing-masing negara, serta makanan.

Di luar itu, seperti tempat para delegasi menginap, ditanggung oleh mereka sendiri yang artinya pemasukan untuk Indonesia.

Luhut menceritakan pengalamannya saat menemani Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim yang baru saja mendarat dan diantar dengan mobil sedan Mercedes Benz yang disewa panitia.

"Dia tanya di mobil, bagaimana persiapan. Saya jelasin, lalu dia tanya ada kendala? Ya enggak ada lah, paling sedikit-sedikit (dinamika) politik. Apa itu? Orang kritik kami soal mobil mewah, yang kamu naik ini. Dia bilang, 'oke it's good, no problem. But Kim, this is a taxi, this is a cab'. Dia kaget terus ketawa," tutur Luhut.

Luhut mengungkapkan, mobil sedan yang disewa sebanyak 400 unit adalah Mercedes Benz keluaran tahun 2013 dan 2015.

Kendaraan itu disewa salah satunya dari perusahaan taksi di Indonesia.

"Jadi bayangkan, Presiden World Bank saja kami suruh naik taksi."

"Hanya, enggak ada nama Blue Bird di sana."

"Jadi, kalau orang Jakarta bilang kami bermewah-mewah, aneh, asbun saja," ujar Luhut.


sumber isi berita: tribunnews.com

0 comments

Post a Comment

close